13 Kesalahan Penulis Media Online yang Sering Dilakukan

Hai, Sobat Blogger!

Kesalahan Penulis Media Online

Adakah yang pernah menjadi penulis media online? Saya pernah menjadi salah satu kontributor di media online. Sebenarnya ini hal yang gak pernah saya sangka, karena saya merasa bahwa menulis itu bukan hal yang menyenangkan.

Tetapi karena ketidaksengajaan, malah membuat saya semakin senang dengan menulis. Malah bisa berpenghasilan juga loh. Alhamdulillah. Untuk yang mau berpenghasilan dengan cara online dan tanpa modal, coba deh baca tulisan dari Kak Hadi.

Siapa tahu kan, bisa menjadi ladang penghasilan? Saya juga awal bertemu dengan menulis enggak sengaja kok. Jadi, siapa tahu rezekinya memang di bisnis online. Bismillah, coba saja dan mulai saja dulu.

Nah, balik lagi nih perihal penulis media online. Untuk yang sudah pernah terjun langsung menjadi penulis media online, pasti tahu banget suka dukanya, ya. Saya mau cerita sedikit perihal menjadi kontributor penulis media online.

Baca juga Jangan Lupakan 11 Hal Ini Ketika Menulis di Blog!

Awal Mula Menjadi Penulis Media Online

Niat awal ikut kelas menulis itu untuk belajar copy writing. Salah satu jualan online itu laris manis karena copy writing yang kece, katanya begitu. Berhubung saya punya bisnis online jadi pengen juga nih laris manis karena copy writing.

Nah, enggak sengaja deh lihat postingan orang di FB tentang kelas menulis. Akhirnya join, itu juga ternyata kelas menulisnya gratis. Itu awal mula akhirnya saya ikut komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) di tahun 2017 sampai sekarang.

Dari kelas ODOA (One Day One Article) yang dibuat oleh komunitas IIDN ini. Akhirnya saya malah terjun menjadi penulis media online. Salah satu kontributor di UC News, tapi sayang sekarang ini platform UC News sudah bangkrut, huhu.

Nah, itu awal mula saya jadi penulis artikel di media online. Sekaligus mendapatkan penghasilan pertama dari menulis dan dibayarnya pakai dollar. Wah, antara percaya gak percaya dapat gaji dollar, haha.

Tapi, sebelum UC News bangkrut saya sudah keluar duluan sih karena makin lama makin enggak adil pembagian hasilnya. Saya ikut project menulis seminggu 30 artikel, selama 3 minggu, saya gak digaji. Alasannya enggak sampai target. Padahal informasi di akun saya semua tercapai loh. Alasannya mereka lagi karena pakai informasi yang valid itu, informasi yang langsung dari mereka bukan dari akun kontributor.

Curang banget kan, ya? Makanya setelah saya ambil semua uang di platform tersebut dan hengkang dari UC News. Enggak mau lagi deh dipinter-pinterin sama mereka, hehe.

Tapi, saya bersyukur ketemu UC News. Dari situ saya akhirnya berani untuk menulis hingga sekarang. Belajar menulis dan berpenghasilan, setelah resign dari kantor. Rasanya seneng aja bisa punya duit cuma di rumah aja. Itu juga jadi portofolio saya sudah menulis artikel hampir 700 artikel di UC News. Mungkin total semua artikel saya di media online sudah sampai 1000, belum hitung juga sih, hehe.

Baca juga Ini Loh Keseruan Ketika Menjadi Mentor!

13 Kesalahan Penulis Media Online

Dari pengalaman saya menjadi penulis media online, saya akhirnya menemukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan. Memang, enggak semua penulis media online melakukan ini. Tapi ini kesalahan yang pernah saya lakukan dulu. Semoga bisa menjadi pelajaran, ya. Yuk, simak ulasannya :

1. Terburu-buru Ketika Menulis

Kesalahan Penulis Media Online

Waktu itu saya sering banget menulis artikel dengan terburu-buru. Dikarenakan kita punya banyak target yang perlu dipenuhi. Iya dulu di UC News, sering banget dikasih target dengan iming-iming dollar. Nah, siapa yang gak kepicut? Haha.

Makanya dulu saya tuh menulis tanpa dibaca lagi, asal aja terus publish. Ujung-ujung tulisan kurang oke, banyak typo dan bikin pembaca jadi ogah balik lagi untuk baca artikel saya. Untuk itu, ketika menulis jangan terburu-buru dan coba untuk membaca ulang lagi tulisannya, ya.

2. Abai dengan Self Editing

Penulis pemula itu memang masih minim sama yang namanya "Self Editing". Tapi, minimal kita harus tahu dong mana kata baku dan tidak baku. Menulis di UC News memang gaya penulisannya santai. Tapi bukan berarti kita abai dengan self editing.

Itu yang awal-awal saya rasakan ketika menulis di UC News. Enggak paham sama EYD atau PUEBI. Menulis aja, gitu. Setelah tulisan beberapa kali ditolak terbit oleh editor UC News, akhirnya mau enggak mau harus mau belajar PUEBI atau EYD. Jadi, semakin paham deh bagaimana menulis judul, bikin paragraph pembuka, isi dan penutup.

Jadi, jangan malas untuk terus belajar mengenai self editing, ya. Jangan pasrah sama editor aja, kita pun juga harus bisa menjadi editor untuk tulisan sendiri.

3. Malas untuk Membaca atau Riset Konten

Kesalahan Penulis Media Online

Penulis itu harus rajin membaca. Jika malas membaca, sulit juga untuk mencari ide. Salah satu ide yang biasanya dijadikan konten untuk menulis, ya dari membaca. Kebanyakan penulis pemula itu malas pembaca, persis kaya saya dulu, hehe.

Iya, awal-awal jadi kontributor UC News dan dapat tugas menulis artikel pertama. Saya hanya menulis opini sebagai artikel pertama. Emang sih, opini juga bisa menjadi tulisan yang apik. Tapi, jika tak disertai dengan riset konten yang benar. Tulisan hanya menjadi rangkaian kata yang tak bermakna. Isinya kosong dan yang dibahas itu-itu aja, gak jelas maksudnya, hehe.

Dari kelas ODOA inilah, akhirnya saya paham menulis yang benar itu seperti apa. Hingga akhirnya saya bisa menulis di UC News sehari 3 artikel, bahkan bisa sampai 7-8 artikel loh. Wah, kalau ide lagi mengalir deras memang gampang banget jadinya.

Makanya membaca dan riset konten untuk penulis itu penting!

4. Ingin Segera Punya Penghasilan

Awal saya ikut kelas ODOA, juga karena ingin segera mendapatkan penghasilan. Dulu pikirnya,  menulis bisa buat dijadikan side job selain jualan online. Tapi, itu semua tak mudah fernando hose, wkwkwk. Penulis pemula itu banyak banget yang harus dipelajari dan itu semua gak instan. Butuh proses yang lumayan panjang, hingga akhirnya berpenghasilan.

Saya juga awalnya di UC News, menulis artikel pertama hanya dapat 0,01 dollar, kalau gak salah. Sempet kaget karena dikiranya langsung dapat belasan atau puluhan dollar. Ngayal banget saya tuh, dulu, haha.

Proses sangat panjang hingga akhirnya bisa dapat ratusan dollar di UC News. Sempat kaget juga sama diri sendiri karena berhasil dapat segitu. Tapi, ya itu tadi. Semua proses untuk mencapai penghasilan yang kita mau. Kita harus mau belajar dan berkorban untuk mendapatkan itu semua.

Untuk yang masih jadi penulis pemula. Jangan menyerah, ya. Memang rasanya kok lama. Tapi selama kita mau belajar terus dan memperbaiki tulisan kita. Kita pasti bisa kok mendapatkan penghasilan dari menulis di media online. Tetap semangaaat, kuy!

5. Tidak Sabar

Enggak sabar ingin cepat tenar, ingin cepat punya duit, ingin cepat banyak pembaca, dan ingin cepat yang lainnya. Enggak sabaran dengan proses yang sedang dilakukan.

Ya, manusiawi sih. Kadang kita sudah enggak sabar ingin segera menggapai tujuan yang ingin kita capai. Tapi, tetap saja itu enggak akan mudah jika fokus kita hanya hasil bukan prosesnya. Coba deh kita ubah tujuan menulis karena ingin tulisan kita bermanfaat untuk orang lain.

Pasti kita akan sabar melewati prosesnya kan? Sabar akan hasil yang ingin kita tuju karena kita ingin tulisan yang kita sajikan ke pembaca bermanfaat. Jadi, bersabar aja dengan semua prosesnya, ya. Nikmati saja dulu. Suatu saat nanti kita juga akan menggapai apa yang kita inginkan.

6. Lupa Untuk Back Up Tulisan

Kesalahan Penulis Media Online

Ini yang sering banget dilakukan penulis pemula, saya juga salah satunya. Sekarang menyesal ketika UC News sudah bangkrut dan ratusan tulisan di sana gak ada back up, huhu. Jadi, ya sekarang saya lagi pelan-pelan ambil sebagian tulisan saya di UC News dan dipindah di media online lain.

Maka dari itu, penting sekali loh untuk back up tulisan. Baiknya tulis dulu di word baru dipindahkan di platform. Selama ini saya nulis langsung di platform-nya. Jadi, ya kelabakan sendiri memindahkan tulisannya sekarang.

Mana baru sempat 50 artikel saja yang diselamatkan di platform tersebut. Duh, emang PR banget sih kalau sudah begini. Paling kalau enggak sempat ambil semua artikelnya, saya pasrah untuk kehilangan ratusan artikel itu, huhu.

Baca juga Tak Ada Batasan Ide Ketika Menulis, Benarkah?

7. Menyepelekan Pembaca

Pembaca artikel kita yang setia adalah orang-orang yang harus kita berikan asupan manfaat dari tulisan kita. Jangan sampai kita enggak peduli terhadap mereka. Minimal ketika mereka memberikan saran kepada kita lewat komentar dan itu untuk membuat tulisan kita lebih baik lagi. Enggak ada salahnya kita terima sarannya.

Dulu, saya merasa enggak peduli dengan para pembaca ini. Lambat laun melihat mereka setia dengan tulisan saya, jadi merasa terharu. Jadinya pengen banget memberikan yang terbaik dan menulis tulisan yang bermanfaat. Apalagi jika mereka merasa tulisan yang kita tulis dapat membuat mereka bersemangat. Wah, jadi semakin semangat menulis deh.

8. Jarang Update Tulisan

Semenjak saya meninggalkan UC News, saya pikir pembaca juga akan lambat laun meninggalkan saya. Ternyata enggak loh. Saya sudah enggak nulis di UC News dari tahun akhir tahun 2018 kalau enggak salah. Tapi sampai kemarin saya cek di akun UC News, ternyata masih ada 200an pembaca setiap hari ini akun saya loh.

Yampun, masih pada setia aja. Padahal saya sudah enggak menulis lagi di sana. Tapi mereka masih setia baca tulisan saya di sana. Makanya, saya merasa sedikit menyesal meninggalkan UC News. Seharusnya minimal tetap update tulisan seminggu sekali gitu. Untuk para pembaca yang masih setia saja sih. Bukan untuk penghasilan lagi tujuannya, hehe.

Makasih banyak para pembaca UC News yang masih setia dengan tulisan saya!

9. Lupa dengan Sumber Tulisan

Enggak semua tulisan yang kita tulis di media online itu dari pengalaman hidup, pasti ada yang rewrite. Nah, kebanyak penulisan pemula suka lupa untuk memberikan sumber tulisan. Saya pernah beberapa kali seperti ini.

Sampai akhirnya saya kena tegur oleh editor UC News. Dikarenakan saya enggak memberikan sumber pada tulisan saya yang jelas-jelas rewrite. Heu. Jadi, merasa nyolong tulisan, huhu.

Maka dari itu, jika tulisan kita rewrite (menulis ulang) jangan lupa dengan sumber tulisan yang kita dapat, ya. Minimal dua sumber, itu aman biasanya dari plagiat.

10. Gambar Tidak Jelas dan Buram

Kesalahan Penulis Media Online

Jangan cari gambar yang buram untuk tulisan di media online. Gambar yang buram tak akan menarik perhatian pembaca. Padahal salah satu mendapatkan penghasilan dari menulis media online adalah banyak pembaca. So, coba mulai pilih-pilih gambar yang jernih dan jelas.

Kalau saya biasanya mencari di situs-situs gratis. Tetapi, jika terpaksa menggunakan gambar yang ada hak ciptanya, saya tambahkan sumbernya di bawah gambarnya. Biasanya saya cari di Instagram atau situs berita yang terpercaya. Di sana gambarnya sudah pasti jelas dan tak buram.

11. Menulis Tanpa Hati dan Cinta

Jika ingin menulis yang bermanfaat untuk orang lain. Tentu kita harus hadirkan hati dan cinta pada tulisan. Enggak hanya asal menulis yang penting update, tetapi jika juga harus pikirkan bahwa tulisan itu akan memberikan dampak kepada pembaca.

Tulisan akan sangat beda ketika ditulis tanpa adanya cinta dan tanpa dari hati. Rasanya tulisan tidak berbobot ketika dibaca dan tak bisa memikat pembaca. Maka, tulislah tulisan dari hati dan berikan cinta pada tulisan tersebut. Supaya pembaca pun juga menikmati tulisan tersebut dan hal-hal yang bermanfaat dari tulisan tersebut dapat diterima pembaca dengan baik.

12. Tidak Pernah Cek Plagiat

Enggak ada salahnya untuk cek tulisan kita di situs plagiarism checker. Supaya kita pun yakin bahwa tulisan kita tuh benar-benar real kita yang menulis. Kadang penulis pemula merasa ogah untuk melakukan hal ini. Merasa yakin aja tulisannya aman.

Padahal kalau kita rewrite kadang aja kata-kata yang sama. Ini pernah saya alami dan lagi-lagi kena tegur sama editor UC News. Makanya, sebelum saya publish artikelnya. Pasti saya cek dulu di plagiarism checker. Biar aman dan enggak kena tegus mulu sama editornya.

13. Tak Mau Membaca Peraturan

Kesalahan Penulis Media Online

Bener banget, karena saya pas jadi kontributor di UC News juga seperti ini. Peraturannya tuh panjang banget. Bikin males baca, padahal penulis ya, tapi baca males, haha. Sampai akhirnya, tulisan saya ditolak dan gak bisa di-publish sama sekali.

Hal itu dikarenakan saya enggak baca peraturan dengan seksama. Padahal setiap media online punya peraturan masing-masing yang harus dipatuhi oleh semua kontributor. Di UC News kalau artikel kita ditolak hingga enggak bisa publish lagi, akan ada pengurangan poin. Pengurangan poin ini mengakibatkan tulisan kita jarang di up di home UC News dan pembaca artikel kita jadi semakin sedikit. Jadinya, penghasilan juga sedikit.

Maka dari itu, jangan malas membaca peraturan di setiap media online, ya. Kita sebagai kontributor juga wajib memahami peraturan. Biar penghasilan yang didapatkan juga bisa aman.

Baca juga 9 Kiat Agar Tetap Produktif Menulis

Itu tadi 13 kesalahan yang biasanya dilakukan oleh penulis media online. Bisa saja berbeda dengan punya saya, ya. Kalau kamu yang pernah jadi penulis media online, apa saja nih kesalahan yang pernah dilakukan? Yuk, saling sharing di kolom komentar di bawah ini, ya.

Salam,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketagihan Snack dari Have a Snack, Kudu Cobain!

Pentingnya Mengenal Asmaul Husna Lebih Dekat!

9 Kelebihan Ibis Paint X, Membuat Header Blog Semakin Kece!